EdukasiAset Digital Perlu Digencarkan. Kamis, 4 Agustus 2022 20:37 Reporter : Merdeka. ilustrasi bitcoin. gadgets.ndtv.com. Genta Mansyur, Head of Community Nanovest mengatakan aset digital marak sekali dikembangkan, seiring dengan percepatan teknologi. Seiring kondisi itu, rasa ingin tahu masyarakat tentang manfaat berinvestasi
Pembicarayang didatangkan Roy Rohimin, salah satu pelaku bisnis aset digital. Seminar tersebut akan digelar di Hotel The Hill Jalan Teuku Umar, No. 1 Seraya, Lubuk Baja, pada Sabtu 8 Februari 2020 pukul 15.00 hingga selesai. Untuk informasi lebih lanjut bisa mengontak Fitria: 081364748793. (snw)
CaraMembangun Aset Digital Yang Tepat di Bisnis Internet Hingga Menghasikan Income. Konten-konten yang diciptakan dapat mengandung unsur berupa edukasi penyadaran dan diskusi, dan sebagainya. Wujud dari konten bisa berupa vidio , artikel , gambar dan lain-lain. Berikut ini beberapa cara mengembangkan bisnis melalui aset digital : Facebook
Jadi jika kamu belum memiliki website. Saatnya kamu mulai membangun website sendiri agar kedepan website yang kamu miliki dapat dijadikan asset digital. Aplikasi Untuk Membuat Website. Kalau kamu belum paham bagaimana cara membuat website Anda tidak perlu khawatir. Karena sekarang membuat website tidak perlu paham pemrograman.
. Skip to content Kalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikelKalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikelKalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikel Home » Perencana Keuangan » Bukan Mimpi! Begini Cara Membangun Aset Hingga Miliaran Rupiah Sebelum Umur 40 Tahun Dibaca Normal 13 Menit Bukan Mimpi! Begini Cara Membangun Aset Hingga Miliaran Rupiah Sebelum Umur 40 Tahun Siapa yang tidak mau memiliki kondisi finansial yang stabil di hari tua? Bagaimana cara membangun aset agar di hari tua Anda bisa tinggal menikmatinya saja? Bisa bersantai menikmati hasil kerja tanpa perlu memikirkan kondisi finansial keluarga lagi ialah impian setiap orang. Mari simak artikel berikut selengkapnya! Rubrik Finansialku Aset Hingga Miliaran Rupiah?1 Perbesar Margin Untung2 Mulai dengan Rp10 Juta3 Ubah Passion Menjadi Bisnis4 Investasi Lebih Awal5 Investasi di Properti6 Jalankan Gaya Hidup SederhanaSiap Melihat Angka Miliaran Rupiah? Aset Hingga Miliaran Rupiah? Pernahkah Anda membayangkan diri Anda memiliki aset hingga miliaran rupiah? Ada orang yang menganggap bahwa uang sebesar Rp1 miliar bukanlah angka yang besar. Namun, lebih banyak orang yang menganggap bahwa nominal tersebut sangat besar, bahkan cukup mustahil. Memiliki uang hingga miliaran rupiah sebenarnya bukan hal yang mustahil jika Anda tahu bagaimana cara mendapatkannya, yaitu dengan menjalankan strategi yang tepat dan tentu saja diimbangi juga dengan kerja keras. [Baca Juga Inilah 5+ Aset Yang Digunakan Sebagai Dana Pensiun] Ada beberapa cara yang perlu Anda lakukan agar bisa memiliki uang miliaran rupiah bahkan sebelum Anda berusia 40 tahun. Di artikel ini, Finansialku akan mengupas 6 cara realistis yang membuat Anda yakin bahwa memiliki aset miliaran rupiah bukanlah sebuah mimpi. 1 Perbesar Margin Untung Bicara soal margin, Anda mungkin berpikir tentang margin dalam menjalankan usaha. Tapi tidak, kali ini kita tidak membahas margin dalam usaha saja. Dalam keuangan pribadi pun Anda juga bisa menerapkan prinsip margin untung, yaitu dengan membuat jarak antara penghasilan dengan pengeluaran pribadi Anda. Pada prinsipnya, semakin besar dan lebar jarak antara apa yang Anda hasilkan dengan apa yang Anda habiskan, artinya profit margin diri Anda pun semakin besar. Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk memperlebar jarak ini. Salah satunya adalah dengan menabung atau menjalankan investasi. Berapa persen nilai uang yang Anda tabung atau investasikan dari penghasilan Anda selama ini? Jika anda belum berinvestasi, Anda dapat menggunakan bantuan Aplikasi Finansialku untuk merencanakan keuangan Anda terutama mengenai investasi melalui link dibawah ini secara gratis. Jika selama ini Anda baru menginvestasikan 5-10 persen dari penghasilan Anda, cobalah untuk meningkatkannya menjadi 40 atau bahkan 50 persen dari penghasilan. Misalnya, jika Anda mengalokasikan 40 persen penghasilan Anda ke investasi, Anda masih memiliki 30 persen penghasilan untuk cicilan atau tagihan rutin, dan 30 persen sisanya bisa Anda gunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Jika Anda sudah menikah, dan pasangan Anda juga bekerja, Anda bisa mencoba dengan menggunakan penghasilan salah satu pihak saja untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sedangkan penghasilan pihak lainnya bisa digunakan seluruhnya untuk ditabung atau diinvestasikan. 2 Mulai dengan Rp10 Juta Untuk bisa memiliki uang Rp1 miliar sebelum 40 tahun, Anda bisa memulainya dengan uang Rp10 juta. Dengan uang sebesar Rp10 juta ini, Anda bisa mulai dengan membeli saham perusahaan yang cukup bagus dengan nilai saham per lembar kurang dari Dengan uang sebesar Rp10 juta, Anda bisa mendapatkan sekitar 20 lot atau sekitar lembar saham. Pastikan bahwa perusahaan yang Anda pilih adalah perusahaan yang cukup bagus dan memiliki potensi untuk meningkat. Selanjutnya Anda bisa mencari keuntungan dari saham tersebut dengan menjalankan trading atau jual beli saham. Selain dengan saham, Anda juga bisa memulai usaha dengan modal Rp10 juta. Misalnya dengan menjalankan bisnis kuliner kecil yang memiliki prospek cukup baik. Biasanya, bisnis semacam ini dapat memberikan Anda keuntungan bersih sekitar 30 persen. 3 Ubah Passion Menjadi Bisnis Setiap orang pasti memiliki passion-nya masing-masing, meskipun banyak juga orang yang tidak sadar apakah passion yang ia miliki. Ada banyak cara mengetahui dimana passion Anda, salah satunya adalah dengan melihat hal yang menjadi hobi atau kemampuan Anda. Free Download Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis Di era digital saat ini, hampir setiap passion dapat diubah menjadi bisnis. Misalnya, jika Anda memiliki passion dalam memasak, Anda bisa memulainya dengan membuka katering atau warung makan online. Atau jika Anda memiliki passion dalam bicara dan berbagi pikiran, Anda bisa memulainya dengan menjalankan channel YouTube atau podcast dan membagikan pemikiran Anda lewat sana, lalu memonetisasinya. 4 Investasi Lebih Awal Siapapun tahu, semakin cepat Anda memulai, maka semakin banyak yang bisa Anda dapatkan. Hal ini juga berkaitan dengan inflasi, seiring waktu dan laju inflasi, maka nilai kekayaan yang Anda miliki juga akan semakin berkurang jika Anda hanya menyimpan dan mendiamkannya saja. Untuk mengatasi hal ini, Anda bisa menyimpan uang yang Anda miliki dalam bentuk inflasi. Sehingga nilai uang yang Anda miliki tidak mudah tergerus oleh laju penurunan nilai. Ada banyak instrumen investasi yang bisa Anda pilih sesuai dengan kemampuan dan kenyamanan Anda. Anda bisa langsung memulai investasi begitu Anda sudah memiliki pekerjaan. Ada beberapa investasi yang bisa Anda gunakan dan mulai dengan harga yang terjangkau. Salah satu contohnya adalah investasi reksadana. Anda bahkan bisa mulai investasi reksadana hanya dengan modal Rp100 ribu saja. Namun, jika Anda ingin mendapatkan keuntungan yang besar, tentu saja modal awal investasi Anda juga tidak cukup jika hanya Rp100 ribu setiap bulannya. Sebagai gambaran, jika Anda mampu berinvestasi sebesar Rp1 juta setiap bulan pada sebuah produk investasi yang memiliki return rata-rata sebesar 20 persen per tahun, maka setelah 20 tahun Anda telah bisa mengumpulkan uang sebesar Rp3,16 miliar. 5 Investasi di Properti Properti telah sejak lama dijadikan instrumen investasi yang cukup menjanjikan. Laju kenaikan harga properti cenderung positif dari tahun ke tahun membuat instrumen investasi ini masih menjadi primadona hingga saat ini. Secara umum, laju kenaikan harga properti setiap tahunnya berkisar di angka minimal sebesar 20 persen. Bahkan bukan tidak mungkin lebih dari itu, apalagi jika properti yang Anda miliki berada di kawasan yang strategis. [Baca Juga Ada Apa Denganmu? Masih Muda Kok Ga Punya Rencana Dana Hari Tua?] Sebagai contoh, harga tanah di kawasan Serpong pada tahun 1998 adalah sekitar Rp50 ribu per meter persegi. Dan dalam 20 tahun, harga tanah di kawasan tersebut mencapai Rp15 juta per meter persegi. Kenaikan harga sebanyak persen ini tentu saja sangat fantastis. Salah satu cara membangun investasi di properti ini adalah dengan mencicil properti Anda dengan menggunakan KPR. Dan jangan terkejut jika hanya dalam beberapa tahun harga properti yang Anda miliki akan melonjak drastis. 6 Jalankan Gaya Hidup Sederhana Yang terpenting dalam cara membangun aset hingga miliaran rupiah adalah dengan menjaga gaya hidup Anda. Orang-orang yang benar-benar kaya biasanya justru memiliki gaya hidup yang cukup sederhana dan tidak menghambur-hamburkan uang untuk status dan kelas sosial. Mereka membelanjakan uang mereka secara teliti dan efisien sehingga perputaran uangnya selalu baik. Jika Anda berencana untuk memiliki aset hingga miliaran rupiah sebelum usia 40 tahun, maka salah satu cara membangun aset yang harus Anda lakukan adalah menjalankan dan menjaga gaya hidup sederhana yang Anda miliki. Siap Melihat Angka Miliaran Rupiah? Setelah membaca penjelasan diatas tentunya Anda sudah lebih memahami mengenai 6 cara membangun aset miliaran rupiah yang bisa Anda lakukan mulai sekarang. Dengan menjalankan cara-cara tersebut, Anda akan melihat bahwa angka miliaran rupiah adalah angka yang cukup realistis. Jangan lupa bagikan artikel ini kepada teman dan kerabat Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan silahkan ajukan pada kolom komentar. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda. Sumber Referensi Ruisa Khoiriyah. 21 Agustus 2017. 6 Cara Realistis Memiliki Aset Rp 1 Miliar Sebelum Usia 40 Tahun. – Sumber Gambar Aset – Hujan Uang – Investasi Properti – Ike Nofalia, adalah seorang ibu rumah tangga yang saat ini bekerja sebagai penulis freelance. Memiliki background S1 Teknik Informatika, di Universitas Nusantara PGRI Kediri. Sejak tahun 2013 sampai saat ini bekerja sebagai content writer, dan mempunyai pengalaman sebagai admin web, marketing web online, admin sosmed, dan sedang menggeluti bisnis online. Related Posts Page load link Go to Top
Seiring berkembangnya waktu, digital asset management adalah sebuah tool yang perlu diprioritaskan oleh setiap perusahaan. Bagaimana tidak? Setelah menggencarkan semua keperluan content marketing pada platform online, perusahaan memerlukan sebuah wadah untuk menampung seluruh aset digital mereka. Tanpa adanya wadah ini, bisa-bisa, konten digital milik perusahaan hilang dicuri oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Nah, kira-kira, seperti apa penjelasan lengkap mengenai digital asset management? Yuk, simak selengkapnya dalam rangkuman Glints berikut ini. Baca Juga Kenali DBMS, Sistem Penyimpanan Data yang Aman dan Mudah Diakses Apa Itu Digital Asset Management? © Disadur dari Content Marketing Institute, digital asset management atau DAM, adalah sebuah perangkat yang mampu mewadahi seluruh aset digital milik perusahaan. DAM diciptakan sebagai alat data governance yang fleksibel, portabel, mudah diakses, dan berguna untuk keperluan pelaporan aset digital antara organisasi, pelanggan, mitra, dan pemasok. DAM berkaitan dengan metode pengiriman konten digital yang tepat untuk orang-orang yang tepat. Hal ini berlaku di semua perangkat dan sebagian besar konten yang dikirim sifatnya real time. DAM juga hadir dengan kemampuan untuk melacak dan mengukur keterlibatan pengguna atas aset digital di seluruh perusahaan dan potensi jangkauan globalnya. Secara teknis, aset digital lebih dari sekadar file media. Untuk mengetahui nilai dari sebuah file, pengguna perlu memiliki informasi tambahan tentang aset yang dapat ditemukan via metadata. Untuk sebagian besar tujuan DAM, aset didefinisikan sebagai konten media bila ditambah dengan metadata-nya. Metadata ini bisa sesederhana nama file, penciptanya, tanggal pembuatan file, atau hak dan biaya seputar penggunaan gambar atau konten digital lainnya. Intinya, jika konten ingin dianggap sebagai aset digital yang dapat digunakan, pengguna perlu mengaitkan metadata-nya. Cara Kerja Digital Asset Management © Sejatinya, cara kerja digital asset management adalah tiga jenis penyimpanan yang telah disederhanakan. Masing-masing jenis penyimpanan ini memiliki perannya masing-masing dan dipastikan akan berguna untuk seluruh karyawan di perusahaan. Seperti apa cara kerja dari ketiga jenis penyimpanan DAM ini? Menurut Canto, berikut penjelasan singkatnya 1. Internal centralization Digital asset management adalah sebuah sistem yang dapat menginternalisasi dan sentralisasi aset untuk meningkatkan efisiensi keperluan internal. Proses ini melibatkan pembuatan area terkonsolidasi untuk semua aset digital yang akan disimpan oleh perusahaan. Dengan cara seperti ini, seluruh departemen di perusahaan memiliki akses ke jenis file yang sama dan dapat mengirim atau menerima aset dari DAM. Baca Juga Ketahui Apa Itu Data Integration dan Manfaatnya bagi Perusahaan 2. External distribution External distribution atau distribusi eksternal, memungkinkan perusahaan untuk membagikan aset mereka dengan pihak eksternal seperti freelancer dan vendor. Hal ini secara langsung menjaga konsistensi brand melalui penggunaan materi digital yang seragam dari semua pihak yang terlibat. 3. Internal storage Jenis penyimpanan digital asset management lainnya adalah internal storage atau penyimpanan internal. Dengan penyimpanan internal, DAM membantu perusahaan seperti agensi, untuk menyimpan aset digital yang diambil dari klien hingga mereka siap untuk menyerahkannya ke media luar. DAM dapat mengotomatiskan seluruh proses penyimpanan dan penyerahan aset, sehingga dapat menghemat waktu dan ruang bagi perusahaan. Manfaat Memiliki Digital Asset Management © Pada dasarnya, digital asset management adalah sebuah jaminan bahwa perusahaan akan mendapatkan hasil maksimal dari aset yang mereka simpan. Dengan menggunakan DAM, secara tidak langsung aset perusahaan juga menjadi lebih kredibel di mata para stakeholder dan pihak media. Nah, selain menjadi perangkat yang dapat dimanfaatkan sebagai content management system, digital asset management juga memiliki beragam fungsi lainnya, lho. Menurut Brand Folder, berbagai manfaat yang dapat dituai perusahaan jika menggunakan digital asset management adalah seperti berikut mampu menemukan aset digital dengan cepat menjadikan navigasi aset menjadi proses yang sederhana dan intuitif membantu perusahaan dalam menghindari pembuatan ulang konten digital membantu perusahaan untuk menggunakan semua aset mereka memungkinkan perusahaan untuk mengakses dan berbagi file kapan pun, di mana pun, dan di perangkat apa pun membantu perusahaan untuk membuat dan mengomunikasikan aset digital dari satu sumber memudahkan pendistribusian konten perusahaan ke berbagai saluran, termasuk media sosial, pasar pihak ketiga, dan banyak lagi menjaga konsistensi brand perusahaan mengidentifikasi peluang untuk menggunakan kembali aset digital yang ada menganalisis kinerja aset, di mana mereka digunakan, dan siapa yang menggunakannya Baca Juga ERP Pengumpulan Data Terpusat yang Tingkatkan Efisiensi Manajemen Bisnis Itu dia serba-serbi DAM yang perlu kamu ketahui. Singkatnya, digital asset management adalah sebuah perangkat yang mampu menampung seluruh aset digital milik perusahaan. Tak hanya itu, DAM juga memiliki beragam fungsi lainnya yang dapat berperan bagi kemajuan perusahaan. Nah, untuk informasi menarik lainnya, kamu bisa dapatkan dengan berlangganan di newsletter blog Glints. Nanti, berita dan tips terbaru seputar data management dan career development akan langsung dikirim ke inbox emailmu. Tunggu apa lagi? Daftarkan akun profesionalmu di Glints sekarang! Digital Asset Management What It Is and Why You Need It Digital Asset Management What Is Digital Asset Management DAM?
Siapa yang tidak ingin mendapatkan penghasilan tanpa harus bekerja keras setiap saat? Dengan kecanggihan teknologi dan internet, kini ada banyak cara untuk membangun aset digital yang dapat menghasilkan penghasilan pasif. Ada banyak pilihan aset digital yang dapat Anda bangun, mulai dari website, blog, hingga investasi cryptocurrency dan NFT. Namun, dengan banyaknya pilihan yang tersedia, mungkin sulit untuk mengetahui aset digital mana yang paling tepat untuk Anda. Oleh karena itu, dalam artikel ini, kami akan membahas 15 aset digital yang wajib dimiliki untuk menghasilkan penghasilan pasif. Dari kelas online hingga konten audio, mari kita lihat bersama-sama bagaimana aset digital dapat menjadi sumber penghasilan pasif yang menguntungkan. Apa itu Aset Digital? Aset digital adalah bentuk aset yang nilainya terkait dengan teknologi digital dan internet. Secara umum, aset digital bisa berupa data, file, gambar, video, musik, desain, dan lain sebagainya yang tersimpan dalam format digital dan bisa diperjualbelikan. Dalam era digital seperti sekarang ini, memiliki aset digital menjadi semakin penting. Aset digital dapat dijadikan sumber penghasilan, baik secara aktif maupun pasif. Selain itu, aset digital juga dapat menjadi bentuk investasi yang menjanjikan, seperti cryptocurrency, saham teknologi, dan sejenisnya. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu maupun perusahaan untuk memahami dan memanfaatkan potensi aset digital dalam mengembangkan bisnis dan finansial. 15 Aset Digital yang Wajib Dimiliki untuk Menghasilkan Pasive Income Berikut adalah 15 aset digital yang perlu Anda bangun dari sekarang untuk meningkatkan keberhasilan Anda di masa depan. 1. Website Website adalah sebuah aset digital yang terdiri dari halaman-halaman web yang diakses melalui internet dan menampilkan informasi, gambar, video, atau tautan ke halaman lain. Website merupakan salah satu aset digital paling penting dan populer di era digital saat ini, baik untuk individu, bisnis, organisasi, maupun pemerintah. Berikut adalah beberapa contoh dari website sebagai aset digital yang menghasilkan passive income Website e-commerce Contohnya adalah Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan lain-lain. Dengan menjual produk atau jasa melalui website, Anda dapat menghasilkan passive income dari penjualan secara online. Website afiliasi Contohnya adalah Amazon Associates, Clickbank, dan Commission Junction. Dengan menjadi afiliasi, Anda dapat mempromosikan produk orang lain di website Anda dan menerima komisi setiap kali ada yang membeli melalui link afiliasi Anda. Website iklan Contohnya adalah Google Adsense, AdThrive, dan Dengan menampilkan iklan di website Anda, Anda dapat menghasilkan passive income dari setiap klik atau tampilan iklan. Website jasa Contohnya adalah website penyedia jasa freelance seperti Upwork, Fiverr, dan Freelancer. Dengan menawarkan jasa Anda melalui website ini, Anda dapat menghasilkan passive income dari klien yang memesan jasa Anda secara online. Website edukasi Contohnya adalah website pembelajaran online seperti Udemy, Coursera, dan Skillshare. Dengan membuat dan menjual kursus atau konten edukasi online, Anda dapat menghasilkan passive income dari penjualan kursus atau berlangganan bulanan. Selain itu, penting juga untuk memilih layanan hosting yang tepat agar website Anda dapat diakses dengan mudah dan lancar. Ada banyak penyedia layanan hosting yang dapat dipilih seperti NiagahosterIDWebhostDomainesiaJetorbitGapura HosterPilihlah penyedia layanan hosting yang terpercaya dan sesuai dengan kebutuhan website Anda. 2. Konten Video Konten video adalah jenis konten yang dihasilkan dengan merekam atau membuat rekaman visual, biasanya untuk tujuan hiburan atau edukasi. Berikut adalah beberapa contoh dari konten video sebagai aset digital yang menghasilkan pasive income Vlog - konten video yang menampilkan kehidupan sehari-hari seseorang atau kegiatan tertentu. Tutorial - konten video yang memberikan panduan atau petunjuk untuk melakukan sesuatu, seperti tutorial makeup atau tutorial memasak. Review produk - konten video yang menampilkan ulasan dan penilaian terhadap suatu produk atau layanan. Komedi - konten video yang dirancang untuk menghibur melalui sketsa atau humor. Live streaming - konten video yang disiarkan secara langsung dan interaktif, seperti siaran langsung konser atau acara olahraga. 3. Grup Komunitas Online Grup komunitas online adalah sebuah kelompok yang terhubung melalui platform online, seperti media sosial atau forum diskusi, yang memiliki minat atau tujuan yang sama dalam suatu topik atau bidang tertentu. Contoh dari grup komunitas online adalah Grup Facebook - komunitas online yang terhubung melalui platform media sosial Facebook, dimana anggota grup dapat berinteraksi, berdiskusi dan berbagi informasi terkait topik atau minat yang sama. Grup WhatsApp - komunitas online yang terhubung melalui aplikasi chatting WhatsApp, dimana anggota grup dapat berkomunikasi secara real-time, berbagi informasi, dan mengkoordinasikan kegiatan yang berkaitan dengan topik atau minat yang sama. Grup LinkedIn - komunitas online yang terhubung melalui platform media sosial LinkedIn, dimana anggota grup dapat berinteraksi, berdiskusi dan berbagi informasi terkait karir atau bisnis dalam bidang yang sama. Grup Telegram - komunitas online yang terhubung melalui aplikasi chatting Telegram, dimana anggota grup dapat berkomunikasi secara real-time, berbagi informasi, dan mengkoordinasikan kegiatan yang berkaitan dengan topik atau minat yang sama. Forum Diskusi - sebuah platform online yang berfungsi sebagai tempat untuk berdiskusi dan berbagi informasi terkait topik atau minat yang sama, seperti Reddit, Quora, atau StackExchange. 4. Mailing List atau Database Email Mailing list adalah daftar email yang digunakan untuk mengirim pesan elektronik ke sekelompok orang yang terdaftar di dalamnya. Penggunaan mailing list sangat berguna untuk kepentingan pemasaran dan komunikasi bisnis. Berikut adalah contoh dari mailing list sebagai aset digital yang menghasilkan passive income Seorang pengusaha menjual produk-produk kesehatan alami dan memiliki mailing list yang besar. Ia secara rutin mengirimkan email promosi dengan diskon khusus bagi pelanggan setia di mailing list-nya, sehingga dapat meningkatkan penjualan produknya. Seorang blogger dengan topik tertentu seperti travel, makanan atau fashion, memiliki mailing list dengan ribuan pelanggan yang sangat tertarik dengan topik yang ia tulis. Ia menjual iklan atau konten sponsor dalam email yang dikirim ke mailing list-nya, sehingga dapat menghasilkan penghasilan pasif. Seorang pelatih bisnis memiliki mailing list yang terdiri dari calon klien dan klien yang pernah bekerja dengannya. Ia mengirimkan email tips bisnis dan strategi pemasaran yang membantu pelanggan untuk meningkatkan bisnis mereka, dan sekaligus mempromosikan jasa pelatihannya. Dalam jangka panjang, mailing list-nya dapat membantu ia membangun bisnis pelatihan online yang sukses dan menghasilkan penghasilan pasif yang stabil. Seorang penulis buku memiliki mailing list yang terdiri dari pembaca bukunya dan penggemar tulisannya. Ia mengirimkan email rutin dengan konten menarik seperti artikel, pembaruan tentang buku barunya, atau bahkan mengadakan sesi tanya jawab dengan pembaca. Dalam jangka panjang, mailing list-nya dapat membantu ia mempromosikan bukunya dan membangun penggemar setia yang dapat menjadi sumber penghasilan pasif. 5. Akun Media Sosial Akun media sosial adalah akun yang dibuat pada platform media sosial, seperti Facebook, Instagram, Twitter, LinkedIn, dan lain-lain. Akun media sosial digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain secara online dan membangun jaringan sosial. Selain itu, akun media sosial juga dapat digunakan untuk mempromosikan produk atau layanan, membangun merek pribadi, dan menghasilkan pendapatan. Contoh dari akun sosial media sebagai aset digital yang menghasilkan passive income antara lain Akun Instagram yang digunakan untuk endorsement produk tertentu dengan bayaran yang disepakati. Akun TikTok dengan followers yang banyak yang dapat menghasilkan uang melalui iklan dan endorsement produk. Akun Twitter yang digunakan untuk memasarkan produk tertentu dan mendapatkan bayaran dari perusahaan. Akun YouTube yang bisa menghasilkan uang dari iklan dan sponsorship. 6. Konten Audio Konten audio adalah jenis aset digital berupa rekaman suara atau podcast yang dapat didistribusikan dan diakses secara online. Konten audio dapat berupa musik, wawancara, ceramah, atau pembicaraan tentang topik tertentu. Konten audio memiliki keuntungan sebagai bentuk komunikasi yang mudah dinikmati saat melakukan kegiatan lain, seperti berkendara atau bekerja. Berikut adalah beberapa contoh dari Konten Audio sebagai aset digital yang menghasilkan passive income Podcast membuat podcast tentang topik tertentu dan menampilkan iklan dalam podcast atau menjual sponsor untuk mendapatkan penghasilan pasif. Audiobook merekam dan menjual versi audio dari buku yang telah dibuat sebagai produk digital. Musik menciptakan musik dan menempatkannya di platform streaming musik seperti Spotify, Apple Music, atau YouTube Music, dan menghasilkan royalti dari jumlah pendengar dan stream. Sound Effects membuat efek suara atau loop musik untuk digunakan dalam produksi audiovisual dan menjualnya melalui platform seperti AudioJungle atau Pond5. Voice-over memberikan layanan suara untuk video, iklan, atau konten audiovisual lainnya dan menghasilkan uang dari biaya produksi atau lisensi penggunaan. 7. E-Book atau Buku Elektronik E-Book atau buku elektronik adalah bentuk aset digital yang memungkinkan pembaca untuk membaca buku di perangkat elektronik seperti smartphone, tablet, atau e-reader. E-Book memiliki keuntungan dalam hal kemudahan akses dan portabilitas, serta kemampuan untuk menyimpan banyak buku dalam satu perangkat. Berikut beberapa contoh dari E-book sebagai aset digital yang menghasilkan passive income Sebuah E-book tentang resep makanan atau minuman yang populer dan unik, bisa dijual melalui website atau platform seperti Amazon. E-book tentang pelajaran dan tutorial untuk keterampilan tertentu, seperti memasak, memotret, atau belajar bahasa asing. Dapat dijual di berbagai platform seperti Udemy, Coursera, atau Skillshare. E-book tentang panduan bisnis atau finansial yang membahas topik seperti investasi saham, manajemen keuangan, atau strategi pemasaran. Dapat dijual di situs web pribadi atau platform seperti Amazon Kindle. E-book tentang fiksi atau non-fiksi yang populer atau kontroversial, dapat dijual di platform seperti Amazon atau Barnes & Noble, dan dapat diiklankan di media sosial atau situs web pribadi. 8. Foto dan Gambar Foto dan gambar merupakan aset digital yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, baik itu sebagai bahan promosi, konten pemasaran, atau pun sebagai hiasan di situs web atau media sosial. Foto dan gambar juga dapat dijual atau dilisensikan kepada orang lain sebagai bentuk penghasilan pasif. Berikut adalah beberapa contoh dari Foto dan gambar sebagai aset digital yang menghasilkan passive income Menjual foto-foto stok stock photos pada situs seperti Shutterstock, iStock, atau Adobe Stock. Membuat karya seni digital seperti ilustrasi, vektor, atau desain grafis yang dapat dijual di platform seperti Etsy atau Creative Market. Membuat dan menjual template desain seperti mockup produk atau template presentasi di situs seperti Envato Elements atau Creative Market. Menjual gambar digital atau foto dengan lisensi khusus untuk digunakan dalam proyek komersial seperti iklan atau kampanye branding. Membuat dan menjual foto dan gambar yang berfokus pada niche atau tema tertentu seperti fotografi makanan atau perjalanan di platform seperti Instagram atau Unsplash. 9. Kelas Online Kelas online adalah sebuah aset digital yang semakin populer dan bermanfaat bagi banyak orang di era digital saat ini. Kelas online bisa berupa kursus, pelatihan, atau workshop yang diakses secara daring melalui internet. Contoh dari kelas online sebagai aset digital adalah Membuat dan menjual kelas online di platform seperti Udemy, Skillshare, atau Coursera, yang dapat diakses oleh ribuan orang dari seluruh dunia dan menghasilkan penghasilan pasif. Menawarkan kelas online sebagai bahan bonus atau hadiah bagi pelanggan yang membeli produk atau layanan dari bisnis Anda. Menggunakan kelas online sebagai bagian dari program pelatihan untuk karyawan atau anggota organisasi. Menyediakan kelas online gratis sebagai alat promosi untuk bisnis atau merek Anda. Membuat kelas online sebagai sumber pendapatan pasif, seperti dengan menjual kursus video atau eBook dari situs web atau platform Anda sendiri. 10. Blog Blog adalah sebuah platform online yang memungkinkan pengguna untuk menulis dan membagikan konten, seperti artikel, foto, dan video, yang biasanya dipublikasikan dalam urutan terbalik atau kronologis. Blog merupakan salah satu bentuk aset digital yang paling populer dan mudah dibangun. Berikut adalah beberapa contoh dari blog sebagai aset digital yang menghasilkan passive income Blog yang menyajikan konten informatif dan edukatif dalam niche tertentu, misalnya kesehatan, teknologi, atau travelling. Blog ini dapat menghasilkan pendapatan dari iklan atau sponsor dari perusahaan yang relevan dengan niche tersebut. Blog yang mengulas produk tertentu dan mempromosikannya kepada pembaca. Blog ini dapat menghasilkan pendapatan dari program afiliasi, di mana pemilik blog akan mendapatkan komisi ketika pembaca membeli produk melalui link afiliasi yang diberikan. Blog yang menjual produk digital seperti e-book, kursus online, atau webinar. Blog ini dapat menghasilkan pendapatan dari penjualan produk digital tersebut. Blog yang menggunakan model berlangganan, di mana pembaca membayar untuk mengakses konten eksklusif atau mendapatkan akses ke forum khusus. Blog ini dapat menghasilkan pendapatan dari biaya berlangganan bulanan atau tahunan. Blog yang menawarkan jasa konsultasi atau mentoring dalam niche tertentu. Blog ini dapat menghasilkan pendapatan dari biaya konsultasi atau mentoring yang diberikan kepada pembaca. 11. Aplikasi Mobile Aplikasi mobile adalah program komputer yang dirancang untuk dijalankan pada perangkat mobile seperti smartphone atau tablet. Aplikasi mobile umumnya diunduh dan diinstal dari toko aplikasi, seperti App Store atau Google Play, dan menyediakan berbagai fitur dan fungsi, dari bermain game hingga berbelanja online atau mengakses layanan keuangan. Berikut adalah contoh dari aplikasi mobile sebagai aset digital yang dapat menghasilkan pendapatan pasif Aplikasi berbayar Anda dapat membuat aplikasi mobile yang berbayar, di mana pengguna harus membayar sejumlah uang untuk mengunduh dan menggunakan aplikasi tersebut. Contohnya adalah aplikasi game berbayar seperti Minecraft atau aplikasi produktivitas seperti Evernote. Aplikasi dengan model iklan Anda dapat membuat aplikasi mobile yang gratis untuk diunduh dan digunakan, namun memperoleh pendapatan melalui iklan yang ditampilkan di dalam aplikasi. Contohnya adalah aplikasi media sosial seperti Facebook atau Instagram, yang menampilkan iklan dalam feed pengguna. Aplikasi dengan model freemium Anda dapat membuat aplikasi mobile yang gratis untuk diunduh dan digunakan, namun menyediakan fitur tambahan yang hanya dapat diakses dengan membayar. Contohnya adalah aplikasi berbagi file seperti Dropbox, yang menawarkan penyimpanan gratis sejumlah gigabyte, namun pengguna dapat membeli lebih banyak ruang penyimpanan. Aplikasi dengan model langganan Anda dapat membuat aplikasi mobile yang menawarkan konten premium atau layanan eksklusif dengan model berlangganan bulanan atau tahunan. Contohnya adalah aplikasi streaming musik seperti Spotify atau aplikasi berita seperti The New York Times. Dari semua contoh di atas, aplikasi mobile menjadi aset digital yang menghasilkan pendapatan pasif karena dapat terus-menerus memperoleh pendapatan dari pengguna tanpa memerlukan keterlibatan langsung dari pembuat aplikasi. 12. Google My Business Google My Business adalah platform gratis yang disediakan oleh Google untuk membantu pemilik usaha membangun kehadiran online mereka dan memperoleh visibilitas di hasil pencarian Google. Laman Google My Business adalah bagian penting dari aset digital untuk bisnis dan organisasi, karena memungkinkan pengguna Google menemukan informasi terkait bisnis seperti alamat, nomor telepon, jam operasi, ulasan, dan gambar. Beberapa contoh dari Google My Business sebagai aset digital yang menghasilkan passive income, antara lain Mengoptimalkan profil Google My Business dengan informasi bisnis yang lengkap dan menarik dapat membantu meningkatkan visibilitas bisnis Anda di Google Search dan Maps, sehingga meningkatkan kemungkinan orang untuk mengunjungi dan membeli dari bisnis Anda. Memposting update dan penawaran terbaru di Google My Business dapat membantu mempertahankan keterlibatan pelanggan dan menarik pelanggan baru ke bisnis Anda. Memperoleh ulasan positif di Google My Business dapat membantu meningkatkan reputasi bisnis Anda dan memperkuat kepercayaan pelanggan potensial untuk membeli dari Anda. Menambahkan fitur Google My Business, seperti pesan langsung atau janji temu online, dapat membantu membuat pengalaman pelanggan lebih mudah dan nyaman, sehingga meningkatkan kemungkinan pelanggan kembali ke bisnis Anda dan merekomendasikannya kepada orang lain. 13. Investasi Cryptocurrency Investasi cryptocurrency adalah investasi dalam bentuk aset digital yang menggunakan teknologi kriptografi untuk melakukan transaksi dan pengamanan aset. Investasi ini cukup populer di kalangan investor karena memiliki potensi keuntungan yang tinggi. Namun, investasi ini juga memiliki risiko yang cukup tinggi, seperti fluktuasi harga yang tidak stabil dan ketidakpastian regulasi pemerintah terhadap cryptocurrency. Contoh dari investasi cryptocurrency adalah Bitcoin, Ethereum, dan Binance Coin. Investasi ini dapat dilakukan melalui berbagai platform seperti bursa cryptocurrency, broker, atau aplikasi mobile yang menyediakan fitur trading cryptocurrency. Penting untuk melakukan riset terlebih dahulu sebelum melakukan investasi dan memahami risiko yang terkait dengan investasi ini. 14. NFT Non-Fungible Token NFT atau Non-Fungible Token adalah aset digital unik yang disimpan di blockchain, yang memungkinkan kepemilikan dan pengalihan kepemilikan dengan cara yang terdesentralisasi. NFT sering digunakan untuk mewakili karya seni digital, seperti gambar, video, dan musik, namun bisa juga digunakan untuk mewakili aset digital lain seperti domain dan properti virtual. NFT menjadi sangat populer dalam beberapa tahun terakhir, dengan beberapa karya seni digital terjual dengan harga jutaan dolar. Namun, seperti halnya dengan investasi apa pun, investasi di NFT juga memiliki risiko. Harga NFT dapat sangat fluktuatif dan berubah-ubah, tergantung pada permintaan pasar. Oleh karena itu, sangat penting bagi individu yang tertarik untuk berinvestasi di NFT untuk melakukan riset terlebih dahulu dan mempertimbangkan risiko yang terlibat. 15. Bisnis dropshipping Bisnis dropshipping adalah bisnis di mana Anda menjual produk dari supplier ke pelanggan, tanpa harus menyimpan barang fisik di gudang Anda. Anda berperan sebagai penghubung antara pelanggan dengan supplier, dan setiap kali ada pembelian, Anda membeli produk dari supplier dan mengirimkannya langsung ke pelanggan. Keuntungan dari bisnis dropshipping adalah Anda tidak perlu modal besar untuk membeli stok barang, tidak perlu khawatir mengenai inventaris, dan bisa dijalankan dari mana saja selama Anda memiliki koneksi internet. Contoh dari bisnis dropshipping adalah sebagai berikut Anda menjual produk fashion wanita di toko online Anda dan bekerja sama dengan supplier untuk mengirimkan produk secara langsung ke pelanggan setiap kali ada pembelian. Anda menjual produk kecantikan di marketplace dan bekerja sama dengan beberapa supplier untuk memenuhi permintaan pelanggan secara efisien. Anda menjual produk elektronik di situs e-commerce Anda dan mengatur sistem dropshipping dengan beberapa supplier agar tidak perlu menyimpan barang di gudang Anda. Penutup Demikianlah artikel mengenai 15 aset digital yang wajib dimiliki untuk menghasilkan passive income. Kini, dengan adanya teknologi dan internet, siapa saja dapat memanfaatkan aset digital untuk menciptakan penghasilan pasif yang terus mengalir. Namun, perlu diingat bahwa membangun aset digital membutuhkan waktu dan usaha yang konsisten. Oleh karena itu, jangan ragu untuk memulai dan terus belajar mengembangkan aset digital Anda. Siapkan diri Anda untuk memanfaatkan kesempatan yang ada dan menuju kebebasan finansial melalui penghasilan pasif dari aset digital. Terima kasih telah membaca dan semoga bermanfaat!
ARTIKEL SHARING Begini 5 Cara Membangun Aset Digital Begini Cara Membangun Aset Digital - Menurut Wikipedia aset adalah manfaat usaha yang diharapkan dapat diberikan di kemudian hari dari sumber ekonomi. Jadi dapat disumpulkan bahwa aset sama saja dengan kekayaan atau sumberdaya yang dimiliki oleh suatu entitas. Sedangkan digital merupakan bilangan biner yang terdiri dari angka 1 dan 0 saja. Dan basis data dari semua sistem computer menggunakan system digital. Begini 5 Cara Membangun Aset Digital Banyak perusahaan online yang menggunakan system digital sebagai media tempat promosi dari bisnis mereka. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa aset digital adalah segala sesuatu yang dapat menghasilkan penjualan, seperti sosmed, website, daftar email, kontak telephone dan lain – lain. Hampir semua orang menggunakan social media. Selain untuk sekedar hiburan mereka pun menggunakannya sebagai alat untuk bersosialisasi secara online. Bisnis online pun dapat kalian lakukan dengan social media ini. Dengan banyak orang yang melakukan pembelian secara online, ini merupakan peluang besar untuk bisnis online Anda. Mengingat sudah semakin banyak pula orang yang sukses karena bisnis online mereka lewat website dan social media. Anda tidak perlu mempunyai sebuah toko atau pun menyewa sebuah ruko untuk bisnis online tersebut. Anda hanya cukup menggunakan aset digital yang Anda miliki kemudian Anda harus sering – sering membuat konten – konten yang kreatif agar para calon konsumen tertarik untuk membeli produk atau layanan Anda. Konten yang konsisten akan membuat para pelanggan makin percaya akan produk yang Anda tawarkan. Konten yang di ciptakan dapat berupa konten yang mengandung unsur edukasi penyadaran, diskusi dan masih banyak lagi. Perwujudan dari sebuah konten yaitu dapat berupa gambar, videa, artikel dan lain – lain. Ada beberapa cara pengembangan bisnis melalui aset digital diantaranya yaitu Facebook Facebook merupakan situs jejaring social yang digunakan untuk mengirim pesan jarak jauh, mengunggah foto dan video, menambah teman, dan lain sebagainya. Dengan facebook ini Anda dapat dengan bebas memposting konten – konten produk dari bisnis Anda. Kualitas gambar yang di hasilkan ketika gambar di uplod juga tidak berubah. Karena mempunyai resolusi gambar yang tetap. Anda pun dapat mengunggah gambar dalam jumlah banyak sekaligus. Instagram Instagram memudahkan Anda untuk mendisplay produk yang simple. Anda dapat dengan mudahnya mengunggah foto atau video tentang produk Anda di Instagram. Konsep pada Instagram pun dapat Anda buat sendiri agar feed Instagram Anda terlihat lebih rapih dan menarik minat pelanggan. Tampilan mudah di tata sedemikian rupa dengan display yang simple. Anda dapat memuat 5 akun yang berbeda dalam satu aplikasi ini. Sehingga Instagram ini dapat Anda manfaatkan sebagai manajemen aset digital. Youtube Dengan adanya youtube Anda dapat membuat berbagai macam video inspiratif yang bertujuan untuk menginspirasi banyak orang sekaligus memasarkan produk Anda agar terkenal dan laris. Youtube dapat digunakan sebagai presensi, dari sini Anda dapat mempersiapkan video tentang penjelasan seputar produk yang Anda jual. Kebanyakan orang lebih tertarik melihat video dari pada membaca tulisan tentang penjelasan yang panjang. Tulisan yang Panjang membuat calon konsumen malas untuk membacanya. Dan Anda bisa menguploadnya seminggu sekali. Website Buat artikel yang berisi tentang detai dari produk Anda. Buatlah sebuah promo dan event dalam website Anda agar pengunjung website Anda dapat berpartisipasi ikut menyebarkan artikel tersebut. Selalu update artikel tersebut setiap minggu sekali. Email Hampir setiap orang menggunakan email. Orang yang mempunyai smartphone tentunya akan mendaftarkan email terlebih dahulu. Tanpa mendaftarkan email smartphone tersebut tidak dapat digunakan. Dan satu orang bisa mempunyai 2 email sekaligus. Entah itu karena lupa password ataupun yang lainnya. untuk pebisnis mungkin mempunyai 2 untuk pribadi dan yang satunya untuk bisnis. Anda dapat melacak berapa banyak email terkirim, berapa banyak persentase pesan terkirim yang tidak dapat terkirim, berapa banyak yang membuka email, berapa banyak orang yang membuka tautan yang ada di email, berapa banyak orang yang berhenti berlangganan saat menerima email Anda, dan berapa banyak orang yang bergabung atau berbelanja akbat dari email tersebut. Demikian 5 Cara Membangun Aset Digital, semoga bermanfaaat dan terima kasih.
cara membangun aset digital